Selasa, 11 Februari 2014

Bersabarlah, Dik

Selamat siang, adik kecil..

Kau pasti sedang bosan menunggu. Kau pasti juga bertanya-tanya mengapa kau dan ibumu harus menunggu. Tenanglah, dik, ibumu sedang mengantre. Mungkin dia sedang menabung, itu pasti untukmu. Atau jika tidak, ibumu akan mengambil uang. Pasti juga itu untukmu.

Kau tak perlu menangis lagi. Antrean semakin berkurang. Aku juga masih menunggu giliran untuk bisa bertemu teller, sama seperti ibumu.

Jangan marah kepada ibumu karena harus menyertakanmu menunggu. Malah seharusnya kau berterimakasih kepada ibumu. Dik, kau telah diajari untuk tahu bersabar. Kau juga diajari untuk mau menghargai hak orang lain. Selain itu, ibumu telah mengajarimu betapa waktu seberharga dengan keberadaanmu. Kau akan paham nanti.

Dik, orang-orang yang kau pandangi itu jenuh dan tak membawamu ke mana-mana. Kau sibukkan saja dirimu dengan permen dan roti yang dibawa ibumu. Bersabarlah, karena waktu akan tiba untukmu.

Salam,
Yang sama-sama menunggu.

(surat hari ke #11 "orang asing dalam foto)

2 komentar: