Senin, 24 September 2018

Lepas

Ada kalanya aku harus bersyukur karena mencintaimu
Aku tahu bagaimana rasanya memiliki harapan
Menanam lagi mimpi-mimpi yang dulu pernah layu
Menggenggamnya sambil berlari-lari mengejarmu
Meski tak sampai

Ada kalanya aku harus menikmati lagi rasa sakit
Menyapanya setelah berlama-lama ditimang ketidakberdayaan
Tapi aku harus tetap bersyukur
Adanya kamu dengan rasa sakit itu, mengajariku untuk melepas beban
Mengurai bodoh yang kuikat erat sendiri sebelumnya

Ada kalanya
Dan sudah waktunya
Aku menyimpanmu
Atau harus menguburmu dalam-dalam
Supaya kau mati dan dimakan cacing-cacing kenyataan
Lalu aku hidup lagi
Sebagai aku yang dulu pernah sungguh mampu dengan tidak ada kamu

Jumat, 14 September 2018

Bodoh

Ada banyak tanya jauh dari jawab
Hingga aku lepas satu persatu detik untuk menunggu
Tapi tak satupun datang melegakan dahaga keingintahuanku

Sebenarnya,
Ada pilihan untuk melepas dan meletakkan ketidakjelasan ini
Hanya saja aku memilih diam
Sampai kau merelakan sedetikmu untuk memuaskan tanya

Kepada yang lewat dan mengharap sapa ku, aku mohon maaf atas ke-tak-acuhan
Mataku masih tertutup harap tentang mimpi yang sungguh tinggi
Dan masih tak ingin kusuruh pergi

Sabtu, 01 September 2018

Berharap Lupa

Aku sampai lupa menulis
Pada september pertama yang dijatuhi hujan
Juga pada kepala-kepala yang di dalamnya bermusim kangen

Aku tampak renta
Sebegitunya waktu berlari
Menjauh dari kebahagiaan di pucuk-pucuk tunas baru
Juga di kemuning dedaunan tua
Aku tampak renta

Jika yang berakhir adalah ketiadaan
Maka di sanalah usiaku membenturkan kepalanya pada pergimu
Berharap lupa