Sabtu, 28 Juli 2012

Rasanya mencintaimu

Waktunya seperti berjalan begitu cepat, sayang. Tiba-tiba saja ini sudah terhitung dalam ratusan. Entah pastinya ke berapa ratus, aku tidak menghitung. Dan memang ini kesepakatan kita untuk tidak pernah menghitung, bukan?

Kita bersepakat untuk memulai cinta dengan ketetapan hati, bukan ketepatan tanggal atau hari. Aku benar lupa kapan kita memulainya dengan pasti. Tanggalnya, harinya, bulannya.. Apalagi jam, menit, detiknya. Bukannya aku pelupa, sayang. Yang aku ingat adalah tegas anggukmu dan hangat pelukmu setelah permintaanku untuk mencintaimu. Aku mencintaimu juga, katamu. Kita mulai dari sekarang untuk berdua dan  menjadi kita, lanjutmu waktu itu.

Hari-hari terlewati begitu saja, cukup mudah untuk menghentak sepi dan mengusirnya pergi. Ada kamu, aku berteman dengan riuh-riuh bahagia. Sangat membahagiakan untukku, kuharap untukmu juga. Ini kesepakatannya sebagai salah satu jalan menuju dewasa. Keputusan yang kuharap bisa sampai masa depan. Dan nantinya kita akan mengisi dengan kebahagiaan-kebahagiaan dari celoteh anak-anak kita.

Mencintaimu, bahagia sederhana yang diberikan waktu. Melihatmu tersenyum, menatap matamu lekat-lekat tanpa perlu malu-malu, memeluk tubuhmu dan menciumi harumnya, menggenggam tanganmu dengan mengisi sela jemari dengan erat, mencatat sendiri kebiasaanmu dengan ingatanku yang didapat dari kebersamaanmu. Sungguh, itu bahagia paling menenangkan. Aku mencintaimu.

-d-

Senin, 16 Juli 2012

because it's me

hidup itu, adalah aku yang ada dalam semesta. dihitung atau tidak, keberadaanku ada.
dengan begitu, dalam hidup haruslah kuat. kuat mempertahankan apa saja untuk bertahan. kuat menggenggam harapan, supaya ada tujuan untuk dijejaki langkah. hidup itu demikian. tidak mudah jika tak kuat bertahan. lebih tepatnya, akan begitu saja hancur jika pasrah dan hanya tengadah.

dan ini aku, sedang mempertahankan cinta sekuat mungkin. sedang mengusahakan untuk kebangggaan orang tuanya. berdiri gagah menyandang toga. ah, memang harus kuat menjalani hidup. sebagai salah satu mahasiswa yang mencoba mencatatkan namanya dalam gelar sarjana setelah 4 tahun akrab dengan bangku-bangku kayu dan papan putih bercoret tugas dan materi.

kekuatanku masih diuji sampai di sini. tidak dulu bekerja untuk uang, meski kadang mengambil kesempatan demi beberapa kesenangan, berkawan dengan hiburan misalnya. kalau dibilang, masih saja sepele jika dibandingkan dengan orang kebanyakan. tetapi sebagai mahasiswa, menuntut dirinya kreatif untuk mencari nilai lebih adalah suatu kekuatan yang harus dipertahankan.
kuat memantapkan dirinya sebagai karakter dan ciri khas yang akan dibawa nanti di dunia kerja yang nyata. supaya tidak ada lagi yang menyangka bahwa aku adalah orang lain. aku adalah aku dengan karakterku. harus kukuatkan itu.

tidak hanya kuat. sebagai mahasiswa, aku juga harus energik. kenapa? karena kuat saja tidak cukup jika tanpa semangat yang tetap. tidak perlu berlebihan, sebab yang berlebih tidak akan baik. cukup untuk menjaga kemauan dan langkah tetap berjalan menuju tujuan. bersemangat menjalankan apa saja, supaya hasilnya tidak mengecewakan. sekalipun gagal, prosesnya telah dikerjakan semaksimal mungkin. belajar dari kegagalan dan memperbaiki kesalahan, adalah kekuatan terhebat dari seorang yang akan berhasil. tidak patah semangat. harusnya demikian dan selalu aku coba untuk menjalankan.

nah, kuat dan energik ini ada dalam diri saya. menyelesaikan tugas dari kewajiban pendidikan untuk membanggakan nama keluarga dan tetap bersemangat untuk menjalankannya. hal ini sepertinya cocok dengan Sony VAIO E14P - merah -kombinasi tegas antara garis merah dan warna hitam melambangkan energi dan keberanian.




Minggu, 15 Juli 2012

Ngomongin Cinta



Cinta? tentang hal ini, bagi saya tidak ada yang namanya basi. kenapa? karena cinta akan selalu ada di mana pun. entah cinta kepada siapa, atau bahkan cinta kepada apa.
banyak maknanya, kalau ditanya satu-satu, orang akan jawab beda-beda.

jadi, boleh dong kalau saya mau memaknakan cinta menurut saya..

cinta itu, ada kalanya lebih melukai. kamu memilikinya, lalu tiba-tiba hilang. padahal masih jelas, cinta ada di tanganmu, atau sudah menetap nyaman di dalam dadamu. lebih tajam dari belati paling mahal. menusuk. mau mati sekalian? saya pernah. tapi saya tidak bodoh. saya masih bisa mencari lagi.

karena apa? cinta juga punya cara untuk sangat membahagiakan. banyak sekali cara, meski sebelumnya pernah membuat lumpuh dan hampir mati. misalnya, tiba-tiba saja, ibu memeluk tanpa bicara saat sama sekali tak ada lagi yang peduli. saya sering merasakan itu. dan itu sungguh luarbiasa.

cinta tak haruss datang dari hal yang mewah dan atau mahal. tetapi cinta selalu terasa megah, sesederhana apapun. sebuah pelukan, selengkung senyuman, genggaman tangan, atau hanya sekedar sekelebat tatap dari orang yang disayang. ah, cinta itu sederhana memang.

mau merumitkan cinta? mudah! coba haruskan semua orang untuk memaknai cinta seperti cinta yang kamu maknakan. dan semuanya tidak akan berarti. untuk apa menyamakan, kalau sesungguhnya dari perbedaan kita akan disempurnakan. bodoh sih kalau menyamakan atau membuat satu, dibersatukan saja.

cinta memang demikian.. menurut saya..

Rabu, 11 Juli 2012

siang ini



cuaca cukup panas, menyengat. untuk kesekian kalinya hanya diam. beranda kududuki sembari menunggu rindu yang katanya akan datang tepat waktu; kamu.
iya, kamu. tidak akan kutulis namamu di sini. cukup di hatiku saja jelas terukir.
aku masih membaca buku yang isinya masih tak juga kupahami. tentang materi mengenai skripsi. ah, mengenai itu lagi. hampir bosan aku.
akhirnya langkahmu sampai, senyummu nyaman dan sapamu hangat. lalu dekap, merambahkan nkmat yang kemudian menyayat dan mengiris jemu tunggu tadi, secepat kilat. bosan itu pergi, jauh.

sedang sakit aku, dan tanganmu memenuhi dahiku. mengukur suhu yang menghangat.
istirahatlah, katamu. lalu menyeretku masuk untuk merebah. aku diam memperhatikan tingkahmu. raut mukamu tegang, meski sesekali kamu menengok dan melempar senyum, khas milikmu.

mendekat lagi, sembari duduk kamu mengulurkan segelas minuman. minum, dan semoga cepat bereaksi. katamu lagi masih dengan tersenyum. aku pasti sembuh jika ini caramu. lebih karena hangatmu, pedulimu dan caramu memperlakukan aku dalam kelemahan.

sekarang duduklah di sini, di dekatku. peluk saja tubuhku, biar datang yang kamu mau, sembuhku. satu lagi, biarkan aku merasakan nyaman mendekap dadamu. tumbuhlah segala tenang pada detakmu.
terima kasih..

Senin, 09 Juli 2012

percakapan


ada gurauan, ada cerita yang berujung curhat. tetapi lebih banyak tawa.
kalau ini kubilang menyenangkan, kamu harusnya bersyukur. aku sangat.
malamnya sudah mulai larut, tapi kita tetap terjaga, entah apa yang dijaga.
aku masih ingat kok, apa itu luka dan perbedaannya dengan cinta..
kalau kamu bilang, luka itu bagian cinta, dan cinta melahirkan luka
aku setuju saja, keduanya saling berpelukan, seperti kita
meski tidak tau, siapa luka, siapa cinta?
masing-masing pernah menjadi
ceritanya tak pernah tau dimulai dari mana.
kita bercakap sambil tertawa, sesekali memeluk, menenangkan.
aku mau tidur, sampai pada akhirnya kamu lelah
aku menyudahi dan membiarkan mimpi yang memelukmu
aku rela, biar kamu tidak terjaga sampai pagi yang sepi
gigilnya biar milikku saja
terima kasih untuk percakapan dan tawanya
ceritamu kusimpan

Sejauh Jarak


kita pernah membicarakan ini dan membiarkannya tiba dan menetap sejenak di antara kita. waktu itu, saat seharusnya kita menikmati senja berdua saja.
aku mengiyakan pergimu. sebentang laut kamu pergi.
menyesal setelahnya. kamu harus tau kalau rindu tidak ikut serta di pergimu. rindu menetap bersamaku.
pada saatnya, pada akhirnya, aku hanya menghitung jarak dan mencoba membesarkan hati untuk bersabar dan berteman dengan waktu. menunggu.
iya, pekerjaan baruku yang harus dan memang harusnya kulakukan. ini demi kamu. demi kita yang sudah menetapkan cinta.
aku tidak merasa bodoh.
dan itu jarak yang jauhnya tak mau kuukur. biar saja jauh dan ketepatannya menjadi persoalanku setiap malam. menjadi kebiasaan yang kubiasakan untuk melupakan sepi malam hari, tanpa kamu.
sejauh jarak aku menunggu.