Rabu, 03 Desember 2014

Lelaki Kecil

Kau pernah bertanya mengenai apa itu hidup. Kau juga sering bertanya mengapa kita harus bahagia. Pun tak hentinya kau bertanya mengapa kita ada.

Pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya akan kau temukan sendiri nanti. Seiring kaki-kakimu beranjak besar dan kuat. Selama kau mampu terus berjuang dan menaklukkan hidup.

Lelaki kecil, tengoklah pesawat kertas yang baru saja kubuatkan untukmu. Sesederhana itu aku mengajarimu bahagia. Taruhlah cita-citamu dan terbangkan. Angin dingin di musim ini akan membawanya jauh dan kelak kau akan menggapainya tepat saat semua usahamu diaminkan Tuhan. Maka, jangan pernah lupa berdoa.

Lelaki kecil, bermain-main dan bergembiralah. Sepuas kau mau. Bahkan kau boleh menggelitik matahari dan memantul-mantulkan bulan seperti bola basket untuk menemani hari-harimu. Atau saat kau menungguku pulang dan memelukmu.

Matamu akan menjadi langit. Masa depanmu seluas itu. Pesawat yang kau terbangkan tadi akan terus di sana. Sekali waktu, langit akan hujan. Demikianlah musim. Bukannya ingin mempermainkanmu, sungguh kau akan dikuatkan.

Kaulah itu, lelaki kecil yang sejak dipertemukan denganku telah menjadi pelindung bagi kakiku yang butuh sepatu.

Teruntuk lelaki kecilku, Gavrel Marshall.

(Pesawatku - Memes/ lagu dedikasi/ #Puisi7Lagu)

Senin, 01 Desember 2014

Bukan Hanya

Ini bukan hanya perjalanan sepanjang lorong, dari pintu menuju altar. Tetapi masing-masing sisa usia kita akan dihabiskan di sana. Selepas janji dan sepasang cincin nyaman tinggal di jari manis kita.

Ini bukan hanya kata-kata terucap dari bibir. Bukan kalimat yang tertulis di buku saja dan siapapun bisa mengucapkannya. Tetapi ini hidup kita yang pada akhirnya telah ditetapkan Tuhan sebagai takdir.

Ini bukan hanya sepasang cincin emas atau berlian bermata dua. Tetapi hidup kita yang ditautkan pada kebahagiaan. Hidupku dan hidupmu, melingkar pada satu realita; kita.

Ini bukan hanya foto-foto yang dipajang selama pesta. Ini gambaran-gambaran di mana cinta bukan sekadar rekayasa, melainkan bahagia seada-adanya.

Dan Tuhan, ini bukan hanya sekadar puisi.

(Marry Me - Train / wedding song / #Puisi7Lagu)

Arah Pulang

Yang akhirnya kutemukan selepas panjang perjalanan. Yang melabuhkan perahu di dermaga. Yang memekarkan kuncup-kuncup bunga. Yang menetapkan tujuan dan arah pulang.

Tak lagi harus aku melihat kompas. Tak juga melulu aku melongok peta. Tidak lagi aku tersesat.

Pada akhirnya aku menyadari, aku telah pergi dari rumah ibuku dan telah akan pulang menuju ibu anak-anak detakku. Tidak kubawa bekal, selain ingatan tentang pelukan dan doa-doa tulus ibu. Aku telah menyimpannya sepanjang perjalanan di dada dan akan kubuka waktu kutemukan rumah itu. Bersamamu.

Lalu aku menuliskannya di sini. Sebab sungguh, mencintai dan memilikimu adalah catatan yang harus dibaca kelak oleh anak cucu kita. Cerita sederhana atau sajak-sajak dengan kata-kata mudah dieja.

Dan pada senja yang mengaltarkan kita, cinta jadi satu-satunya janji paling abadi di atas kitab suci. Aku memohonkanmu kepada Tuhan, supaya aku dipulangkan kepada pelukanmu. Sebelum pada akhirnya perjalananku selesai dan tak bisa lagi bermain dengan anak-anak di halaman belakang rumah.

Ini aku, dengan kamu sebagai arah pulang.

(Beautiful in White - Shane Filan / bebas / #Puisi7Lagu)