bila pada saatnya ada jalan berpisah, di persimpangan ini aku memilih pergi
tawa akan selalu tetap ada, kuusahakan ada
aku masih ingat, tak sekalipun kau mengajariku luka
kita melangkah pada jalan yang telah berbeda
untuk kesekian-kalinya setelah pergi kusetujui, dadaku lebih debar
menggamit-gamit hujan supaya lebih deras
jatuh dan jatuhlah tanpa peduli pada kesepian
yang melangkah kini, sepasang kaki yang sudah-pernah mengenal kamu
pernah beradu tatap dengan seluruh rindu
pernah menyeka peluh setelah menempuh jauh
pernah sesadarnya membiarkan cinta jatuh
dan acapkali menimang-nimang senyum
tidak menjadi perkara siapa-siapa
hanya kita yang coba memaknai lagi kita
sebab kita menjadi pernah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar