Rabu, 16 Januari 2013

dari bumi kepada langit

Selamat seluruh masa, Wid..

Entah sedang pagi, siang, sore, atau malam di surga sekarang. Sebab kukira, di sana adanya seluruh masa. Apa kabarmu? Yang dibilang banyak orang, surga itu indah, maka kukira lagi kabarmu akan sangat baik. Sudah dekat dengan Tuhan, kan. Bahagia itu pasti. 

Lelah dan sakitmu purna. Bumi menidurkanmu selamanya dengan memberimu tempat paling sendiri untuk raga dan langit menerimamu yang jiwa. Tidak ada lagi tangis karena sakitmu. Tidak ada lagi obat yang harus kupaksakan minum padamu. Tidak pula larangan untuk menikmati senja yang dingin. Nikmati semuanya, semaumu dari tempatmu sekarang. Dari surga yang sudah kau angan-angankan dulu. Pun juga lelah yang kau bisikkan di telingaku. Bermainlah sepuasnya sekarang. Berlari sampai habis inginmu sendiri.

Kupikir, kau pun sekarang mampu terbang. Cita-cita dulu, waktu kita iseng menyobek kertas dan membuat pesawat kertas. "Aku mau terbang setinggi awan" katamu sambil menerbangkan lipatan kertasmu. Sudah kau jalani kini. Mimpimu terbang berhasil kau gapai, meski tak lagi kudampingi. Kau cukup dewasa untuk melakukannya.

Mengingatmu, sungguh, aku harus membangun pilar demi pilar mampu. Lima tahun lalu, Wid. Aku masih ingat pesan di ponselku yang tak kubalas. Lewat pelukan terakhir, aku mengatakan iya untuk tetap mencintaimu. Lima tahun lalu kehilangan melibas tawaku.

Tidak perlu sedih, sekarang. Aku sudah bisa tersenyum. Bumi tempatku berpijak, mengenalkanku kepada bahagia yang tak pernah kuduga darimana datangnya. Pun langit yang senantiasa iba, menjatuhkan hujan untuk menenangkan resahku hingga tiada. Tenanglah, Wid, doamu sampai ke aku dengan sungguh selamat. Hingga menyelamatkan aku dari luka-luka.  (Pernah) mencintaimu adalah sebaik-baiknya waktuku saat itu, sampai sekarang. Terima kasih pula untuk waktu yang berharga dulu. Kepingan kenangannya lelap dalam dadaku. Ia tidak akan pernah pergi.

Semoga kau bisa membaca surat ini. Jikapun tidak, nanti akan kubacakan pada doaku. Semoga kamu, bahagia di jalan surgamu. Pun aku, bahagia di jalanku yang masih di bumi. Sampaikan pada langit tempat jiwamu tinggal, terima kasih untuk hujan yang teramat meneduhkan. Selamat berbahagia di langit surgamu.

Sampai bertemu nanti, Wid..

Aku, pengingatmu di bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar