Selasa, 15 Januari 2013

untuk pernah

Selamat senja..

Tidak perlu lagi berbasa-basi. Memang sesungguhnya tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Bukan untuk menggnggumu. Sekadar bertegur sapa saja. Aku melihatmu, tadi dengan tas hijau kesayanganmu itu. Senyum yang masih sama saat aku-kamu masih bertaut pada kita.

Langkahmu ringan seperti daun terbang terbawa angin, lalu jatuh dengan jejak-jejak yang utuh. Tubuhmu yang wanginya masih menyimpan seribu kenang dalam ingatanku, masuk dan mengetuk kehilangan yang sudah lama tidur pulas. Apa kabarnya dadamu? Hangat yang ramah dengan pelukan. 

Tidak ada lagi kita, bukan berarti aku lupa yang pernah tercatat di buku rindu. Dulu. Sekali tatap, mataku dapat menangkap ribuan kenang dengan teramat dekat, teramat dekap. 

Selamat menempuh bahagiamu yang bukan lagi aku. Sudah kutempuh pula milikku, meski masih sekali waktu harus terhenti dan berpisah persimpangan. Tenang saja, ini sama dengan kehilangan demi kehilangan milik kita, dulu. 

Terima kasih untuk pernah yang megah.
Untuk pernah paling singgah.
Untuk pernah yang sudah.

dengan hati, d milikmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar