Selasa, 15 Januari 2013

catatan bersampul merah jambu

Kadang tanda tanya dari seberang situ membuat titik dua tutup kurung buat sini - sadgenic

Selamat sore, Rahne Putri..

Aku masih suka terperangah jika membaca catatanmu di buku bersampul merah jambu itu. Salah satunya yang tertulis di atas. Tak pernah mampu kuduga. Berulang kali aku membaca tulisanmu dan jenuhku seperti terperangkap di mana aku tidak tahu, bahkan jadi tidak ada.

Rahne, apa yang sedang kau lihat saat menulis? Sehingga jantungku bisa berdebar-debar saat membaca tulisanmu. Akupun jadi suka menulis, puisi salah satunya. Sesekali, sering bahkan, puisimu kubaca berulang untuk aku mendapatkan satu puisi untuk diriku sendiri.

Kau memaparkan dengan indah perasaanmu. Aku jadi seperti daun; jatuh ikut mengalir di arus aksara-aksaramu.

Sekali waktu, bukumu jadi peredam bosan hari-hariku yang sibuk memikirkan rindu. Menemui kata-katamu, aku seperti menyentuh tanganmu. Diajari menuliskan indah atas waktu yang berjalan untukku.

Terima kasih juga untuk catatan bersampul merah jambumu itu. Aku tak pernah bosan menyelesaikan huruf demi hurufnya. Teruslah menulis, Rahne.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar