Pagi terlalu langut
Angin-angin mengetuk pintu
Diam menggeretak
Kesepian menampakkan diri
Kesiut menyala dari mata matahari
Nyalang mencari-cari siapa yang bisa disetubuhi
Cahaya pendar jatuh di semak sepi
Kau tak ada
Aku ada sebagai ketiadaan
Dan kita, menjadi waktu yang tak diramu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar