siapa yang datang lebih dulu antara gerimis dan kamu?
pekarangan rumahku sudah basah dan kepalaku tak lagi muat oleh kenangan selain kamu
ini musim yang nampak lebih berkompromi dengan kenangan
bulir demi bulir adalah hunjam kesegaran untuk menyapamu yang pernah hilang
adalah kamu,
melodi paling menenangkan di rerintikan
deras dentum paling meneduhkan
ada gerimis yang datang setiap pagi
menjadi manis di tiap tegukan sampai akhir ampas kopi
siang sampai malam biasanya deras
yang ada bayangmu makin tegas
di gebu-gebu rindu, penghujan adalah musimnya kamu
aku dimabukkan petrichor
dihuyungkan kamu yang menjadi peniup angin di nyala-nyala obor
sejak datang pertama kali, hujan sudah mengetuk-ngetuk pintu kenangan
seperti tamu basah kuyup mengiba kehangatan
iya, seperti kamu
asing yang berhasil menerobos sejak awal hadir di keberadaanku
dan menagih hangat dari setiap pelukan yang aku berikan
kini pergi
tinggal aku yang sibuk mengurus rindu yang menggenang musim
di sisa semua air yang masih akan tumpah
entah hanya dari awan atau dari mataku yang mengenang
♬ semusim tlah kulalui
tlah kulewati tanpa dirimu
tetapi bayang wajahmu
masih tersimpan di hati
( ♬ Semusim - Marcell )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar