Yang menyala di mataku. Yang mengalir di tubuhku. Yang menjadi akar di pohon-pohon napasku. Yang menjatuhkan seluruhku.
Tanah basah dan bebatuan pecah yang lepas menangkap aku. Padahal di tubuhnya terpancang jaring-jaring. Aku jatuh di atas tanah dengan harapan bertumpuk-tumpuk. Kau mengambil hujan sambil tersenyum dan memerciki wajahku. Bermain-main.
Tanganku bisa merengkuh tubuhmu. Kecupku sampai di dahimu. Aku merasakan hangat dari dadamu yang detak. Pipimu yang basah sering kutegur dengan usap tanganku. Pun lengkung senyummu melegakan dada dan mendebarkan jantungku.
Tapi bisik sunyi menyerupai angin mendesau lain. Dingin yang lebih runcing dari pucuk es batu. Siapa yang akan memecahkan itu? Bahkan kuku-kukuku telah patah dan mati kugigiti sendiri.
Ini harapanku begitu luas, sehampar gurun. Sedang tanganmu hanya sebatas telapak.
(dari lagu It Hurts - Angels Airwaves/ friendzone/ #Puisi7Lagu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar