Kamis, 27 November 2014

Di Sebuah Rumah

Akhirnya aku tiba di sebuah rumah.
Halamannya luas ditanami bunga warna-warni. Rumah bercat putih dan berpagar tinggi. Ada pula teras -- kubayangkan ada sepasang tua menghabiskan sisa usianya sambil tertawa, rambut penuh uban juga penuh kenangan yang terus saja disimpan -- kita.

Akhirnya aku tiba di sebuah rumah.
Rumah berpintu cokelat tua besar tanpa bel. Aku harus mengetuk untuk masuk. Mengenal penghuninya dan bertamu.

Akhirnya aku tiba di sebuah rumah.
Rumah yang dihuni seseorang. Berbulumata lentik dan mata yang rahasia. Mungkin ia dilahirkan oleh kebahagiaan. Di tiap kedipnya aku melihat anak-anak ikan dilepas bebas ke laut, disambut ombak yang derunya menyanyikan kabar damai berirama napas.

Akhirnya aku tiba di sebuah rumah.
Atapnya meneduhkan, terik matahari dan deras hujan geming. Cuma ada hangat dan lembut, seperti ibu memeluk bayinya di dada.
Dinding-dinding adalah bahu juga suara yang sanggup menopang dan menenangkan.

Akhirnya aku tiba di sebuah rumah.
Dan aku ingin tinggal.

(dari lagu Terpukau - Astrid / #Puisi7Lagu / jatuh cinta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar