"Kau di mana?" sentakku kesal.
Lagi-lagi tak kutemukan kau. Lagi-lagi kau membuat emosiku naik turun. Hebat sekali. Apa kau tak pernah tahu lelah mencarimu? Apa kau pikir waktuku hanya untuk menemukanmu? Dan dengan bodohnya aku tetap mengharapkanmu. Sesekali aku pikir, kau harus diikat, dijerat supaya tak lagi menghilang. Biar kautahu rasanya diam dan tak bisa ke mana-mana.
"Di mana kamu, manis?" aku melemah.
Bisakah kita saling bertemu muka dan membicarakan dengan baik saja? Barangkali kau marah karena aku sering mengabaikanmu. Barangkali kau punya sesuatu yang tak mampu ditangkap perasaku. Barangkali..
"Kembalilah." Aku memohon untuk kesekian kali.
Aku lelah, bahkan untuk menemukanmu yang diam saja aku kalah.
Dan kubiarkan kamarku sepi tanpa nyala televisi. Biar juga remoteku menyepi di tempatnya bersembunyi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar