Dan langit menggelap. Nelayan yang setengah kenyang memasukkan sisa pisang, selain jala dan umpan ke buritan. Barangkali, di tengah gundah tengah laut, ada satu yang bisa dipegang harapannya. Seperti menggenggam satu dari senyum jejak tinggalanmu di pasir pantaiku.
Pada saat pagi sudah kembali, dan saat panci-piring sisa santapan tak juga tercuci, aku tidak menjadi buta dan melihat seluruh kerak masih terjaga. Di antaranya teronggok tawa yang purba--saksi bahagia yang luput dari gendongan malam, juga sinar mercusuar; keberadaanmu, begitu jauh dari dermaga tempatku bersauh.
(Untuk @WE_Dewie - tema 'kolak')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar