Malam hujan, gigil sampai ngilu sendi-sendi
Di teras atas, ramai aku sendiri
Juga denting gelas aduan sendok
Wedang jahe masih mengepul, tegas
Hangat menyeruak, dari kesedihan ke kesepian
Ingat caranya merajuk, apel yang kukupas sudah berubah warna
Dari putih pucat ke lemas coklat
Masih ramai sendiri, kenangan pasi
Tak berkabar dari serbuk bintang
Aku barangkali,
Hening dan pergi yang kau amini
Sampai kopi enggan menyajikan diri
Dan malam selesai tanpa mampu kuakhiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar