Senin, 09 Juli 2012

Sejauh Jarak


kita pernah membicarakan ini dan membiarkannya tiba dan menetap sejenak di antara kita. waktu itu, saat seharusnya kita menikmati senja berdua saja.
aku mengiyakan pergimu. sebentang laut kamu pergi.
menyesal setelahnya. kamu harus tau kalau rindu tidak ikut serta di pergimu. rindu menetap bersamaku.
pada saatnya, pada akhirnya, aku hanya menghitung jarak dan mencoba membesarkan hati untuk bersabar dan berteman dengan waktu. menunggu.
iya, pekerjaan baruku yang harus dan memang harusnya kulakukan. ini demi kamu. demi kita yang sudah menetapkan cinta.
aku tidak merasa bodoh.
dan itu jarak yang jauhnya tak mau kuukur. biar saja jauh dan ketepatannya menjadi persoalanku setiap malam. menjadi kebiasaan yang kubiasakan untuk melupakan sepi malam hari, tanpa kamu.
sejauh jarak aku menunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar