Jam dinding berdenyut, mendengar sendu angin oleh malam.
Tak ada suara melebihi lukaku.
Tangis kaku atas sisa-sisa mati waktu.
Bintang bulan bersenggama.
Kita tak ada.
Ini malam lebih sakit dari jerit.
Kujahit satu persatu nganga dalam dadamu.
Biar nanti tiada lagi rindu menyaru-nyaru.
Kita tak ada.
Bahkan di kota yang tenang doa-doa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar