dalam lampu yang telah kupadamkan, tanpa kantuk menyetubuhi malam, maka tak ada lagi kolam selain diriku sendiri yang bisa kurenangi. tak ada lain, selain bertekur menghadap langit yang langit-langit; semuanya diam, kecuali kepalaku dan beberapa penyesalan.
mengapa melulu gelap benar-benar kehilangan ucap? saat lampu suar yang tak membacakan apa-apa menampar pipiku lebih dulu daripada langkah yang jauh akan sudah. aku sampai di sini, adakah yang memiliki arti?
tapi kelahiran telah tercatat, sebagaimana akhirnya aku ada.
dari mata yang tak mampu menangkap apa-apa selain gelap di kamar ini, seribu lebih makna coba kupanen. tuhan yang maha, bagi-mu aku ada. maka pada malam ini dosa-dosa yang menjelma ular telah kumakamkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar