Di rumah ini
Kulihat ruang-ruang lengang dan lembap
Asing.
Ini tahun ke berapa kita bersama?
Aku tiba dan mengetuk pintu.
Mungkinkah kamu di sini?
Masihkah bertubuh mantra wangi cinta?
Tempat aku pulang.
Meniupkan mimpi-mimpi di dadamu.
Namun rasa kelu mengunci kata-kata.
Asin dicecap sedih.
"Siapakah kamu?" Tanyamu.
***
Tak ada yang datang.
Sebelumnya.
Kecuali hujan dan musim-musim layu lainnya.
Seperti kedatangan hujan, aku tak pernah menghitung seberapa lama.
Tak juga paham mengapa harus dihitung.
Seperti pula jatuh daun. Ia tak ke mana-mana, kecuali angin atau deras hujan yang mengalir, yang membawanya pergi.
Bukan inginnya sendiri.
Masihkah sama ini kau sebut rumah, jika kosong telah mendiaminya lama-lama?
Ataukah hanya datang dan singgah?
Belukar di depan pintu telah menyimpul tubuhnya jadi kata-kata; "Siapakah kamu? Siapalah aku."
( #duetpuisi bersama @_bianglala )