Senin, 01 Oktober 2012

hanya mendung

langit sejenak menyerahkan mendung di atas aku menjejakkan kaki
suara-suara angin menandakan akan hujan


datanglah..datanglah..
urapi keberadaanku yang telah kerontang sendu
adalah aku tanah kosong, bahkan ilalangpun enggan

bergeming
kuhitung satu demi satu gugur angin
di atas tubuhku, ingin itu membadai
rusaklah asa sekujurnya

tak juga jatuh
tak jua luluh
tak pernah lagi membuatku mengucap aduh
cinta saja tak cukup, sebab sendiri

aku harap ada berada di satu jalur derasan
bila memungkinkan
dan kita adalah setangkup payung besar hitam
saling melindungi saling menangkap nyeri

lalu mati
oleh sebab hati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar