Aku bagian lain dari hujan yang membasahi jalanan. Kau, barangkali akan melewati jalanan itu dan bisa mengenaliku dari sisa-sisa yang telah hilang. Kau bisa juga adalah pantulan cahaya--isyarat pertemuan yang mungkin dijatuhkan langit.
Jangan menyebutnya kesedihan, karena aku telah bersusah-payah merawatnya. Sungguh, aku tak mau ada lagi yang basah kecuali tubuhku. Saja. Dan jadilah kelak hujan adalah awal panen raya.
Selanjutnya, bagian lain dari aku akan menjadi doa dan aku berharap yang tengadah di sisi jendela itu adalah tanganmu. Maka seluruh yang tertulis di sini tidak lagi hanya kata-kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar