Ada basah bukan karena deras.
Ada pergi bukan karena berganti.
Ada sakit bukan karena jatuh.
Kadang yang telah aku perjuangankan sebegitu kuatnya lepas begitu saja. Tanpa mampu aku menolak.
Dan ini hujan pertama di mana yang lebih basah adalah pipiku.
Semanis-manisnya kamu di hadapanku dulu, kamu adalah kesudahan di sekarangku.
Sore ini aku bercengkerama dengan deras hujan.
Tertawa bersama karena malam minggu cukup di rumah saja.
Kesedihan tidak melulu harus menangis, anggap saja lelucon biar hati jadi semakin kuat.
Coba tebak, di bagian mana kini aku menyimpanmu.
Sekiranya cukup di waktu aku butuh tertawa atas beberapa kesalahan yang sekarang aku paham untuk tidak lagi aku lakukan.
Selamat menikmati hujan, kesayangan.
Lepas saja biar mengalir sampai jauh.
Lalu sama-sama menemukan tenang tawa untuk tidak lagi berbagi luka.